Kamis, 06 November 2014

Jalan - jalan ke negara tetangga "Singapore" 2

Marina Bay

setelah Check in hotel pukul 13.45 waktu Singapura kami beristirahat sebentar. kebetulan sampai hotel hujan belum reda. sambil mengeringkan badan kami pun membereskan barang bawaan kami dan menyempatkan untuk mengisi perut. pilihan kami saat itu adalah Pop Mie rasa baso dengan lauk kering tempe. kebetulan nasi yang kami bawa sudah basi, soalnya tadi pagi nasi yang masih panas kami masukkan tuppy. Pukul 16 kami memutuskan untuk keluar jalan-jalan menikmati sore. begitu keluar hotel Ternyata hujan sudah reda, dan pilihan kami waktu itu adalah berjalan kaki menuju Esplanade. Kami berjalan menyusuri Beach Rd.menuju Raffles Blvd. sambil mencari jalan menuju Singapore flyer kami menyusuri Suntec mall city kemudian kami menuju ke arah laut memutari gedung Esplanade. dari tempat tersebut sudah terlihat hotel MBS dan Patung Merlion. tak lupa kami berfoto disana. Saat kami berjalan menuju Patung Merlion tak lupa kami mencicipi Uncle Ice Cream yang Uenak seharga S$ 1,3 .

Setelah Puas berfoto kami pun meninggalkan kawasan tersebut.
 



Parliament & Asian Civillian Museum
Salah satu tempat yang bersejarah




















Masjid Sultan & Kawasan Kampong Glam


Kebetulan tempat ini tidak jauh dari Hotel dimana kami menginap jadi Kami sempatkan Sholat Maghrib dan makan malam di kawasan ini. Banyak orang Islam Melayu sehingga kami tidak kesulitan  mencari Makanan Halal. setelah Sholat Maghrib ternyata Rumah Makan Minang di dekat Masjid Sultan sudah tutup, kami terpakasa berputar-putar dulu dan akhirnya memilih makan di Kampong Glam cafe di pinggiran Bussorah St. Menu malam itu kami memilih Nasi Lemak, ice tea - O dan teh tarik. kebetulan yang jaga bapak-bapak istrinya orang majalengka, jd bisa nyambung. hehe. Selepas dari makan malam kami memuutuskan untuk beristirahat malam itu.

Orchard Rd - Little India - Sentosa Island

Hari ke-2 di Singapore kami memutuskan untuk mengunjungi Orchard Rd (berjalan kaki) kemudian ke Little India (berjalan kaki) dan terakhir ke Sentosa Island (MRT). pagi itu kami memulai perjalanan pada pukul 8 pagi setelah sarapan pagi roti tawar isi selai cokelat yang bekal kami dari Indonesia. Mungkin seperti berikut jalur yang kami lalui, Cukup jauh dan melelahkan tapi kami cukup puas dengan kelelahan tersebut. hehe.



Tengah hari kami sudah sampai di kawasan Little india, mengunjungi Mustafa center dan mencari makan siang yang halal. kami pun memilih Nasi Briyani dan lemon ice tea. Cukup lah sepiring berdua dengan porsi jumbo lambung orang-orang india. dari Little india kami naik MRT dari stasiun Farrer Park menuju Harbour
Front. tak perlu transit karena kami sudah pada jalur yang benar. Sesampainya di Stasiun Harbour front yang ternyata berada di Lower Ground Vivo City Mall, kami bergegas ke stasiun Sky train yang letaknya di lantai atas Super Mall ini. Setelah membeli tiket seharga 4 S$ kami memasuki Sky train yang datang setiap 10 menit sekali. kami bergegas naik ketika kereta datang, dan kamipun memilih untuk turun di stasiun ke 3/terjauh di Sentosa Island yaitu Beach station karena disitulah adanya Prayer room untuk Sholat Dhuhur. lokasinya di parkiran bawah stasiun, jadi harus turun 2 lantai dulu ya. susah memang jadi minoritas di negara orang. 

Dari Beach Station kami berjalan menaiki anak tangga menuju patung merlion. hari itu matahari sangat terik, kami pun tak lupa membawa air mineral dari hotel. dari patung merlion kami berjalan turun menuju area universal studio. Seperti kebanyakan orang yang berkunjung ke sentosa Island kami pun berfoto di monumen Globe bertuliskan Universal Studio (lumayan jalan2 gratis,,hahaha). Puas berputar-putar di kawasan Universal studio kami memututuskan untuk kembali ke Vivocity mall melalui broad way alias jalan kaki lewat jembatan yang tidak dikenakan biaya kalau keluar pulau sentosa (kalau masuk ke sentosa bayar 1 S$). kami sempat miskomunikasi dengan penjaga gate broadway karena kendala bahasa, hahaha. 

Selesai dari vivo city kami bergegas menuju Bugis Street untuk mencari oleh-oleh souvenir khas singapura (khasnya ya gantungan kunci, gunting kuku sama tempelan kulkas,,hahaha). dari stasiun Harbourfront kami membeli tiket ke stasiun bugis dengan 1 kali transit dari jalur ungu ke jalur hijau di stasiun Outram Park. Sesampainya di Stasiun Bugis kami bergegas ke Bugis street yang katanya terkenal murah-murah. harga harga bermacam-macam. tapi rata-rata sama. gantungan kunci kecil dijual 10S$ 30 pcs. ada juga yang 10S$ dapat 6. tinggal kita maunya seperti apa. 

Puas berbelanja kamipun berjalan kaki menuju hotel yang memang sangat dekat dengan Bugis street. Malamnya kami pun istirahat sembari menikmati malam terakhir di Singapore.

Esok paginya di hari terakhir kami di sini, setelah packing kami memutuskan untuk check out lebih awal jam 10 pagi. kami sengaja agak pagi karena sekalian kami mencari sarapan di Bugis Junction. selesai mengurus administrasi hotel kami berjalan kaki menuju Bugis Junction. KFC menjadi pilihan, lokasinya di blok B di lantai LG yang bisa mengakses langsung stasiun MRT Bugis. menu yang kami pilih adalah nasi!!!! sebagai orang indonesia memang susah lepas dari yang namanya nasi. hehe

tepat pukul 11 kami bergegas membeli tiket menuju Bandara Changi dengan sekali transit di stasiun tanah merah. sesampainya di Changi kami mencari loket check in yang ternyata di baris no 1 (paling ujung dan terjauh). pesawat kami pukul 14.50 akan tetapi kami baru bisa boarding pukul 13.25 an. kebetulan pesawat tidak delay, kami pun bergegas masuk ke kabin dan menikmati perjalanan pulang kali ini, meski istri tidur di sepanjang perjalanan,,hihi,,kasian kecapekan. Sampai di bandara Soekarno Hatta, mengurus bagasi dan imigrasi, sholat, kami pulang ke Cilegon menggunakan armada Damri. dan akhirnya kamipun sampai di rumah, Perumahan Bumi Rakata Asri Blok C1 No. 10. WHERE HOME IS REALLY HOME slogannya. hehe...

ALHAMDULILLAH...SEMOGA KAMI DIBERI KESEMPATAN UNTUK MENGUNJUNGI TEMPAT-TEMPAT LAIN,,

Terimakasih istri tercinta,, :*
  

danangditoanggoro

Kamis, 30 Oktober 2014

Jalan-jalan ke Negara tetangga “Singapore” 1


Cihui,, 4 hari setelah pernikahan kami akhirnya kami bisa merealisasikan rencana kami yang telah kami atur sedemikian rupa jauh-jauh hari sebelumnya. Ya, tanggal 22 Oktober 2014 – 24 Oktober 2014 Kami mendapatkan kesempatan buat berkunjung ke Negara tetangga, SIngapura. Ini memang rencana dadakan sebulan sebelum kita menikah, memang direncanakan untuk refreshing atau apalah itu bulan madu. Haha..
Adapun kronologi kami bisa sampai pergi ke Singapura adalah sebagai berikut

Mengurus Paspor
Jauh-jauh hari sebelum keberangatan, kita memang sudah mempersiapkan diri dengan membuat surat ijin melewati batas wilayah Negara, atau Passport. Kebetulan istri sudah membuat duluan, jadi saya yang harus membuat berikutnya. Prosesnya cukup mudah, ada beberapa cara tapi karena kantor imigrasi dekat, saya tinggal datang ke kantor Imigrasi terdekat (boleh di tempat bukan domisili sesuai KTP). Disana kita harus mengisi formulir buat paspor baru, tempel materai, tinggal tunggu waktu buat wawancara dan foto 1-2 minggu setelahnya. Saat wawancara kita bakalan ditanya macem-macem, intinya apa tujuan kita buat passport, kemudian kita difoto di ruang foto. Total biaya yang dikeluarkan Rp. 250.000 .

Mencari Tiket Pesawat, Booking Hotel
Ini asyiknya hunting tiket promo, kebetulan istri punya agen tiket langganan yang berdomisili di Denpasar. Akhirnya kita dapat tiket Lion Air JT 150 Sukarno Hatta – Changi seharga Rp. 350.000 untuk berangkat dan Lion Air JT 155 Changi – Sukarno Hatta Rp. 650.000 . untuk Penginapan, saya mencari di website www.Booking.com karena bisa melakukan booking dengan harga murah, bisa dicancel tanpa dikenakan denda sebelum tanggal yang ditentukan. Setelah melihat-lihat hotel-hotel di singapura, saya memutuskan untuk mencari hotel di kawasan Bugis dengan pertimbangan lebih dekat ke pusat kota, mudah dijangkau dengan MRT, lingkungan yang teratur. Dan beruntung saya mendapatkan Hotel di Bugis tepatnya di Beach Road yaitu hotel 85 Beach Garden Hotel dengan rate total 2 malam S$ 177,4 include Tax & service. Bayangkan jika goshow rate yang dikenakan S$ 130-173 per malam. Jadi saya sarankan bila hendak ke singapura lebih baik booking hotel dulu diutamakan.

Keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta
Karena domisili kami setelah menikah ada di Cilegon dan jadwal keberangkatan pesawat pukul 8.20 maka kami harus sampai di bandara minimal 1-2 jam sebelumnya. Dari Cilegon kami harus berangkat menggunakan Armada DAMRI Bandara yang berangkat jam 3 pagi untuk itu jam 1.30 kami sudah selesai bersiap-siap. Sampai di terminal 2 saat itu sudah menunjukkan waktu pukul 06.15. kami masuk ke ruang check-in melewati pengecekan X-ray dari petugas imigrasi bandara. Pukul 7.15 kami sudah bisa masuk ke ruang tunggu dan diharuskan mengisi formulir kunjungan sebagai salah satu syarat imigrasi di Singapura. Sambil menunggu waktu Boarding ke dalam pesawat kami pun mengisi formulir tersebut. Setelah Semua kolom terisi, Jam 07.50 kamipun masuk ke pesawat.

Kedatangan di Changi
Hujan! Sekitar Pukul 11 Waktu Singapura (10 WIB) kami landing di Changi International Airport. Keluar pesawat kami diarahkan ke Terminal 3. Byuh,, tidak salah jika bandara Changi menjadi salah satu bandara terbaik di dunia. Di terminal 3 kami bergegas menuju bagian Imigrasi dengan menunjukkan Paspor beserta formulir kunjungan yang telah kami isi sebelumnya. Petugasnya ramah, bisa berbahasa Melayu sehingga mudah untuk dipahami bagi kami Orang Indonesia. Setelah mengambil bagasi, kita sempatkan ke toilet dan isi botol air minum dengan air kran khusus air minum dingin yang mudah ditemui di dekat toilet. Jangan khawatir bagi orang Indonesia yang tidak terbiasa menggunakan kloset duduk tanpa selang air. Di bandara Changi ada kok kloset jongkok dengan selang air, biasanya letaknya paling ujung kanan.


Mass Rapid Transit
Di singapura moda transportasi yang paling efisien dan efektif adalah naik MRT. Peta MRT yang ada di Internet pun sangat mudah dipahami. Kami menuju ke daerah Bugis menggunakan MRT dari stasiun Changi yang terletak di lantai dasar terminal 3 bandara Changi menuju ke Stasiun Bugis. Banyak cara untuk mendapatkan tiket, akan tetapi kami memilih Tiket standar yang kami beli di mesin tiket yang sangat mudah pengoperasiannya. Nominal pecahan uang mesin tiket yang ada di terminal 3 maksimal S$5 karena saya mencoba memasukkan pecahan S$ 10 selalu ditolak. Setelah mendapatkan 2 tiket, kamipun menunggu kedatangan kereta yang tiap 5 menit ada. Dan perjalanan ke bugis kami tempuh sekitar 20 menit. Sesampainya di stasiun Bugis kami bergegas naik ke atas (lokasi stasiun MRT di singapura kebanyakan di bawah tanah) untuk mencari hotel yang telah kami booking.


85 Beach Garden Hotel
Lokasi hotel berjarak sekitar 500 meter dari Bugis street. Karena saya telah mencari menggunakan google view, tidak sulit menemukan 85 Beach garden hotel yang posisinya membelakangi beach Rd. dari pintu masuk kami langsung dihadapkan dengan pintu lift, dimana resepsionis berada di lantai 2 hotel. Akses dari lantai 1 pun terbatas hanya sampai lantai 2, karena untuk mencapai lantai 3-5 diharuskan menggunakan ID card petugas hotel. Keluar lift di lantai 2 kami langsung bertemu meja resepsionis hotel. Dengan menunjukkan printout hasil bookingan yang dikirim oleh www.booking.com melalui email, resepsionis melayani kami dengan bahasa melayu yang mudah dipahami. Kami mendapatkan kamar standard double di lantai 5. 










bersambung 

danangditoanggoro

Memaknai hidup baru

Lama tak menulis di blog  setelah entri-entri sebelumnya yang tak sengaja ter-delete,, akhirnya ada waktu luang juga buat ngetik di blog. kali ini saya ngetik ditemani istri. Ya, Alhamdulillah puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah menakdirkan hambanya berpasang-pasangan, pada tanggal 18 Oktober 2014 kami telah melakukan Akad Nikah di depan penghulu, wali, para saksi dan para tamu undangan. Istri saya Ika Mugi Prasetiani namanya. Tentunya perjalanan kami sampai dengan acara “legalisasi” hubungan saya dengan istri diawali dari prosesi lamaran yang telah kami laksanakan pada 17 Mei 2014 yang lalu. Dimana kemudian kami mulai mempersiapkan segala sesuatunya sampai dengan acara pernikahan kami. Undangan pun dicetak, disebar dan pada akhirnya kami pun terikat dalam ikatan pernikahan. Semoga niatan kami berkeluarga mendapat ridho dari Alloh SWT, dijauhkan dari segala hal negative, dijauhkan dari godaan Syetan dan kami diberikan rizki yang melimpah, keturunan yang baik, soleh dan solehah.

Amiin,,,,



danangditoanggoro